Seandainya ALLAH Subhanahu wa Ta'ala mengetahui ada potensi kebaikan pada jiwa yang telah ditetapkan untuk sesat dan sengsara, niscaya DIA akan memberinya pemahaman dan petunjuk. Namun, ALLAH mengetahui bahwa jiwa itu MEMANG TIDAK LAYAK MENERIMA ANUGERAH DAN KEMULIAAN-NYA. 


ALLAH Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Benar lagi Maha Sempurna telah memberitahukan bahwa DIA memperlakukan manusia SESUAI DENGAN APA YANG MEREKA PERBUAT.
Dengan kata lain, ALLAH memberikan ganjaran sebagaimana amal perbuatan mereka.

SEORANG YANG BERBUAT KEBAIKAN TIDAK PERLU CEMAS AKAN DIANIAYA ATAU DIZHALIMI HAKNYA. Ia tidak perlu khawatir akan dikurangi pahala atau akan ditambah dosa dan kesalahannya. Sebab, ALLAH Subhanahu wa Ta'ala sama sekali tidak akan menyia-nyiakan amal shalih yang dilakukan oleh orang yang berbuat baik. ALLAH tidak akan menyia-nyiakan atau menzhalimi sekecil apa pun upaya yang dilakukan oleh hamba-NYA, sebagaimana disebutkan dalam Firman-NYA:

"DAN JIKA ADA KEBAJIKAN (SEKECIL DZARRAH), NISCAYA ALLAH AKAN MELIPAT GANDAKANNYA DAN MEMBERIKAN PAHALA YANG BESAR DARI SISI-NYA."
(QS. AN-NISAA': 40)

ALLAH Subhanahu wa Ta'ala hanya akan menjatuhkan hukuman-NYA kepada seseorang setelah yang bersangkutan BENAR-BENAR MEMBANGKANG DAN BERSIKAP ANGKUH TERHADAP-NYA; itu pun setelah DIA berkali-kali mengajaknya untuk kembali kepada-NYA serta mengakui Rububiyah dan kebenaran (dzat)-NYA.
Hingga jika pelaku kemaksiatan itu SUDAH TIDAK BISA DIHARAPKAN LAGI UNTUK MEMENUHI PANGGILAN-NYA, serta mengakui Rububiyah dan keesaan-NYA, maka ia pun akan disiksa KARENA KEKUFURAN, KESOMBONGAN, DAN PEMBANGKANGANNYA TERHADAP ALLAH.
Dalam kondisi demikian, ALLAH Subhanahu wa Ta'ala menjatuhkan hukuman yang dapat membuatnya MENYALAHKAN DIRI SENDIRI atau MENYESALI PERBUATANNYA. Selain itu, agar IA MENYADARI BAHWASANYA ALLAH Subhanahu wa Ta'ala TIDAK PERNAH MENZHALIMINYA; MELAINKAN DIALAH YANG MENZHALIMI DIRI SENDIRI. Hal ini sebagaimana Firman ALLAH Subhanahu wa Ta'ala tentang penghuni Neraka:

"MAKA MEREKA MENGAKUI DOSANYA. TETAPI JAUHLAH (DARI RAHMAT ALLAH) BAGI PENGHUNI NERAKA YANG MENYALA-NYALA ITU."
(QS. AL-MULK: 11)

ALLAH Subhanahu wa Ta'ala MENJAMIN UNTUK MENAMBAH HIDAYAH-NYA KEPADA ORANG-ORANG YANG BERJUANG DI JALAN-NYA. ALLAH juga menjamin akan menambah hidayah kepada orang-orang yang bertakwa dan mengikuti apa yang diridhai-NYA.

ALLAH Subhanahu wa Ta'ala HANYA MENYESATKAN ORANG YANG MENGUTAMAKAN KESESATAN DAN YANG LEBIH MEMILIH JALAN KESESATAN ITU DARIPADA JALAN PETUNJUK. Itulah yang menyebabkan kesesatan terpatri kuat di dalam pendengaran dan hatinya.
DIA JUGA AKAN MEMBALIKKAN HATI SIAPA PUN YANG TIDAK SENANG KEPADA PETUNJUK-NYA (setelah petunjuk itu datang kepadanya), TIDAK MENGIMANINYA, ATAUPUN MALAH MENCAMPAKKAN DAN MENOLAKNYA. Dibalikkanlah hati dan penglihatan orang itu sebagai hukuman baginya, karena ia telah menolak dan mencampakkan petunjuk ALLAH yang telah muncul dan diketahuinya.

Seandainya ALLAH Subhanahu wa Ta'ala mengetahui ada potensi kebaikan pada jiwa yang telah ditetapkan untuk sesat dan sengsara, niscaya DIA akan memberinya pemahaman dan petunjuk. Namun, ALLAH mengetahui bahwa jiwa itu MEMANG TIDAK LAYAK MENERIMA ANUGERAH DAN KEMULIAAN-NYA.

[Dinukil dari "FAWAA-IDUL FAWAA-ID"; Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013.SeoWaps SEO Tutorial. Powered by Blogger
Top