Pemerintah Saudi Arabia Bertahun-tahun Memberi Pelayanan Tanpa ada Insiden, Pernahkah Ada yang Memberi Apresiasi? Terkhusus Negara Iran?!
“Kejanggalan-Kejanggalan” yang menarik untuk dicermati Adalah:
Di luar dugaan, jumlah korban meninggal Tragedi Mina kali ini sangat besar, ditambah korban cidera dan luka-luka.
Tampaknya ada yang tidak wajar. Kenapa?
Tampaknya ada yang tidak wajar. Kenapa?
▪ Dahulu ketika Jamarat masih
sempit (tidak seluas sekarang), ketika terjadi insiden desak-desakan
jumlah korban meninggal tidak sampai di atas 200 jama’ah.
▪ Petugas Haji Saudi Arabia
yang diturunkan sangat banyak dan sangat lebih dari cukup. Mereka sigap
dan tangkas bekerja di lapangan memberikan pelayanan yang terbaik.
Mereka adalah para petugas yang terlatih, professional, dan
berpelangalaman. Komitmen Pemerintah Saudi Arabi tidak main-main dalam
memberikan khidmat terhadap Haramain dan pelayanan haji. Biaya besar
dikeluarkan, berbagai saran dan masukan diterima dengan lapang dada,
berbagai evaluasi dan perbaikan pelayanan terus ditingkatkan dari tahun
ke tahun. Bahkan ada departemen dan kementrian khusus yang mengatur
urusan haji dan pengelolaannya. Di antara hasil nyatanya, dalam waktu 10
tahun terakhir hampir-hampir tidak terdengar ada musibah yang berarti.
Tentu saja itu semua berkat karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala Sang
Pencipta dan Pemelihara manusia beserta jagat raya ini.
▪ pada tahun-tahun sebelumnya,
pada jam yang sama dengan waktu kejadian tragedi Mina kemarin, arus
jama’ah memang padat, namun karena tertib dan teratur semuanya berjalan
dengn lancar, termasuk jama’ah haji bisa melempar jumrah dengan tertib,
lancar, dan aman.
Tragedi kemarin terjadi BUKAN
di jalan utama, melainkan di jalan cabang. Di tengah perkemahan resmi
jama’ah haji. Sebagaimana dilaporkan oleh Jubir Resmi Saudi Arabia,
bahwa jalan tersebut merupakan jalan cabang, dan penumpukan jama’ah
dalam jumlah besar di jalan cabang tersebut BELUM PERNAH TERJADI
SEBELUMNYA!!
Tempat terjadi tragedi, masih sangat jauh dari Jamarat, kurang lebih 2 Km!!
Jadi, lokasi tragedi tersebut
di tengah perkemahan resmi, maka korbannya kemungkinan besar adalah
jamaah haji resmi yg memiliki tenda resmi.
Jadi sekali lagi, insiden bukan di Jamarat, bukan pula di jalur utama pejalan kaki!!
Biasanya di jalan cabang ini,
minim kerawanan insiden. Tingkat kepadatannya pun tidak seperti di jalur
utama pejalan kaki. Kalau Jama’ah berjalan searah, walaupun dalam
jumlah banyak, insya Allah aman dan lancar, sebagaimana tahun-tahun
sebelumnya.
Maka sangat besar kemungkinan
tragedi memilukan ini memang SUDAH DIDESAIN sedemikian rupa, ada
orang-orang yang disiapkan untuk membuat kegaduhan dan keributan,
kemudian sudah disiapkan pula statement-statement politiknya.
Jelas ada kepentingan besar
untuk menjatuhkan Saudi Arabia di mata internasional. Musim haji
merupakan waktu yang sangat tepat untuk membuat kegaduhan, yang dengan
itu menjadi sarana sangat efektif untuk memojokkan Pemerintah Negeri
Tauhid tersebut.
Fakta di lapangan membuktikan,
bahwa tragedi berawal dari jama’ah haji Iran yang sengaja bergerak
melawan arus. Sebagaimana dilaporkan di media, pengakuan salah seorang
pimpinan Jama’ah haji Iran, bahwa gerakan 300 jama’ah haji Iran yang
melawan arus sebagai sebab di balik tragedi Mina.
Iran sangat berkepentingan
untuk membuat keributan pada musim haji, untuk menjatuhkan Saudi Arabia,
menyusul kekalahan Syi’ah Hutsi di Yaman dukungan Iran, yang dengan
rahmat Allah bala tentara Tauhid berhasil memukul mundur kaum Syi’ah
Hutsi di Yaman.
Dilaporkan oleh salah satu
media juga, bahwa Mantan diplomat Iran mengungkap rencana intelijen
pemerintah Iran untuk mempermalukan Kerajaan Arab Saudi dengan merusak
pelaksanaan haji di musim ini. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan
elemen-elemen ISIS dan beberapa elemen yang berada di bawah intelijen
Iran.
Dinyatakan juga oleh mantan diplomat Iran tersebut bahwa pemerintah Iran telah menyepakati bahwa cara terbaik dan waktu terbaik untuk menghadapi Arab Saudi adalah ketika musim haji. Pemerintah Iran juga bersepakat bahwa kalau sekiranya tidak bisa menimbulkan keributan pada musim haji tahun ini, mereka akan kehilangan kesempatan dan harapan untuk membalas kekalahan sekutu mereka di Yaman (kelompok Houtsiyin) yang diserang oleh koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi.
Dinyatakan juga oleh mantan diplomat Iran tersebut bahwa pemerintah Iran telah menyepakati bahwa cara terbaik dan waktu terbaik untuk menghadapi Arab Saudi adalah ketika musim haji. Pemerintah Iran juga bersepakat bahwa kalau sekiranya tidak bisa menimbulkan keributan pada musim haji tahun ini, mereka akan kehilangan kesempatan dan harapan untuk membalas kekalahan sekutu mereka di Yaman (kelompok Houtsiyin) yang diserang oleh koalisi negara-negara Arab pimpinan Arab Saudi.
Mantan diplomat Iran tersebut
juga menuturkan bahwa rencana ini telah dibahas dalam sebuah pertemuan,
sepekan setelah bulan suci Ramadhan. Hadir dalam perencanaan tersebut
adalah Ali Khamenei, beserta dengan tokoh-tokoh keamanan Iran seperti
Qasem Sulaimany, Ali Akbar Wilayaty, Ali Larijani dan Alauddin
Baroujerdi. Pertemuan tersebut digelar selama berjam-jam!!
Tepat sehari sebelum tragedi
Mina, ketika jama’ah Haji kaum muslimin sedang khusyu’ melaksanakan
ibadah wuquf di Arafah, sebuah akun facebook milik Hassan M Assegaf menebar provokasi melakukan pergerakan. Yang ternyata isi tulisan di facebook milik Irancorner Hassan M Assegaf itu SAMA PERSIS dengan isi akun resmi IJABI Pusat, juga diposting sehari sebelum tragedi Mina!!
Gambar. Bukti screenshot akun facebook milik Hasan M Assegaf dengan Ijabi Pusat
Patut kita renungkan :
………………………… ………
Bertahun-tahun pemerintah Saudi Arabia memberi pelayanan dengan tanpa ada insiden, pernahkah ada yang memberi apresiasi? Terkhusus negara Iran, pernahkah mengungkapkan penghargaan dan rasa terima kasih pada saat musim-musim haji yang telah lalu yang berlangsung sangat tertib dan khidmat? Tapi, mengapa begitu ada musibah, negara Iran tidak menampakan keinginan membantu pemerintah Saudi bahkan berlaku murka kepada pemerintah Saudi. Itu ditandai dengan kecaman Ali Khameini terhadap pemerintah Saudi.
Ada apa dibalik ini semua??
…………………………
Bertahun-tahun pemerintah Saudi Arabia memberi pelayanan dengan tanpa ada insiden, pernahkah ada yang memberi apresiasi? Terkhusus negara Iran, pernahkah mengungkapkan penghargaan dan rasa terima kasih pada saat musim-musim haji yang telah lalu yang berlangsung sangat tertib dan khidmat? Tapi, mengapa begitu ada musibah, negara Iran tidak menampakan keinginan membantu pemerintah Saudi bahkan berlaku murka kepada pemerintah Saudi. Itu ditandai dengan kecaman Ali Khameini terhadap pemerintah Saudi.
Ada apa dibalik ini semua??
Di mana suara kaum liberal,
syiah, dan orang-orang berpenyakit hatinya kala pemerintah Saudi
bertahun-tahun mampu dan sangat perhatian terhadap keberlangsungan
ibadah haji dengan penuh khidmat? Adakah mereka mengapresiasi pemerintah
Saudi? Walaupun, penulis yakin, pemerintah Saudi sendiri tidak
mengharap pujian dan sanjungan dari negara dan atau individu manapun.
Tahun ini pun, pelayanan
pemerintah Saudi Arabia terhadap Jama’ah Haji tidak ada yang berkurang,
bahkan makin meningkat sebagaimana diakui oleh para jama’ah Haji.
Namun tidak ada seorang pun yang bisa melawan Kuasa Allah. Dengan Hikmah dan Keadilan-Nya, Allah menghendaki terjadinya Tragedi ini.
Sungguh bertentangan dengan agama dan akal yang sehat, apabila tragedi ini dijadikan alasan untuk memojokkan dan menjatuhkan Saudi Arabia, seraya melupakan berbagai jasa baik yang sangat banyak, bahkan lupa atas kekuasaan dan keadilan Allah ‘Azza wa Jalla??
Namun tidak ada seorang pun yang bisa melawan Kuasa Allah. Dengan Hikmah dan Keadilan-Nya, Allah menghendaki terjadinya Tragedi ini.
Sungguh bertentangan dengan agama dan akal yang sehat, apabila tragedi ini dijadikan alasan untuk memojokkan dan menjatuhkan Saudi Arabia, seraya melupakan berbagai jasa baik yang sangat banyak, bahkan lupa atas kekuasaan dan keadilan Allah ‘Azza wa Jalla??
••••••••••••••••••••••••
Majmu’ah Manhajul Anbiya
Majmu’ah Manhajul Anbiya
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
0 komentar:
Posting Komentar