Kebanyak kan manusia mereka melupakan kematian, padahal kalau mereka ditanya,pasti akan menjawab dgn jawaban yg benar: Jika ditanya: "Apa kah kamu akan hidup selamanya?," pasti akan menjawab dgn jawaban yg benar..: "Tentu tidak..!"
Dengan sanadnya hadits Malik Ibni Anas Ibni Musayyid dari Umar Ibn
khaththab radhiyallahu 'anhu,bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa
salaam bersabda :
aktsiradz-dzikra haa-dimil- ladz dzaat
"perbanyak lah untuk mengingat haa-dimil- ladz-dzaat (penghilang atau
penghancur kenikmatan)." Qulna ya Rasulullah wa maa haa-dimil-
ladz-dzat, "kami kata kan apa itu haa-dimil- ladz-dzaat?" Rasulullah
menjawab Al-Maut (kematian).
Dan juga dalam riwayat lain
Ibnu Majah mengeluar kan dari Ibnu Umar bahwasanya dia mengatakan,Aku pernah duduk bersama Nabi Shalallahu 'Alaihi wa salaam
Tiba tiba datang seseorang dari kalangan Ansor,kemudian memberi salam
dan bertanya : "Yaa Rasulullah siapa orang beriman yg paling Afdhol
(utama)?."
kemudian Rasull menjawab : "seorang beriman yg paling baik adalah yg paling baik akhlaknya."
bertanya lagi orang Ansor itu : "Kalau begitu siapa orang yg beriman yg
paling cerdas?," Qola Rasulullah : "orang yg banyak mengingat
kematian,dan yg paling baik mempersiapkannya."
Itu lah yg
dikatakan orang yg paling cerdas, mereka lah orang orang yg
cerdas,demikian dikeluarkan oleh Ibnu Majah dan dihasankan oleh Syaikh
Al Al-Baniy rahimahullah,
Ikhwani fiddin a'azakumullah
Marilah kita ambil pelajaran dari mengingat mati,agar kita semua kaum
muslimin ingat kalau kematian pasti akan datang,dalam keadaan tidak tentu
waktunya tidak
tentu harinya,dalam keadaan tidak ada seorangpun tahu
kapan jadwal kematiannya,sehingga tidak tua tidak muda,apa kah laki laki
mau pun perempuan,atau siapa pun dia,umur berapa pun sangat mungkin
untuk didatangi kematian
Maka ikhwani fiddin
a'azakumullah,orang yg cerdas pasti tahu kalau kematian pasti akan
datang,karena dia tahu kematian akan datang tentunya dia akan persiapkan
bekal untuk menuju kematian,yakni bekal untuk akhirat kelak, bekal
untuk menghadap Allah,amalan amalan sholeh memurnikan ibadahnya hanya
untuk Allah dan berusaha untuk meniti sunnah demi sunnah mengamalkannya
menghidupkannya,dan berupaya berjalan di jalan Rasulullah dan para
Shahabatnya radhiyallahu anhum ajma'in.
Ikhwani fiddin a'azakumullah
kebanyak kan manusia mereka melupakan kematian, padahal kalau mereka ditanya,pasti akan menjawab dgn jawaban yg benar
: "Apa kah kamu akan hidup selamanya?," pasti akan menjawab dgn jawaban yg benar..
: "Tentu tidak..!"
Tetapi kenapa dalam amalannya dalam upayanya,seakan akan mereka hidup hanya didunia,dan seakan hidup terus menerus
mencari dunia seakan akan dia kekal di dunia ini, padahal besok kematian datang,atau lusa,atau sebentar lagi..!!
Ikhwani fiddin a'azakumullah
cukup lah kematian sebagai peringatan,
yakni..
barang siapa menginginkan nasehat maka kematian itu cukup sebagai
nasehat baginya,cukup nasehat bagi dia,kalau saja sadar dia akan
mati,maka dia otomatis ternasehati dirinya agar dia mempersiapkan bekal
di akherat,segera bertaubat menjauhi berbagai macam dosa dosa.
cukup lah kematian sebagai nasehat dan cukup lah kematian sebagai
perpisahan, perpisahan dgn dunia,perpisahan dgn apa apa yg di cintai
didunia.
Ikhwani fiddin a'azakumullah..
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman di dalam surat Al Mulk ayat Dua :
Al-ladzii khalaqal mauta wal hayaata liyabluwakum ai-yukum ahsanu 'amalaa..
"Dia lah Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan,untuk menguji
kalian siapa diantara kalian yang ahsanu 'amalaa siapa diantara kalian
yg paling baik amalannya."
Berkata para Ulama,tentang makna
ahsanu 'amalaa,adalah orang yg paling banyak mengingat kematian,dan
paling baik mempersiapkan untuk kematian,dan orang yg paling khawatir
jangan jangan akan segera datang kematian.
ahsanu 'amalaa
"orang orang yg paling baik ibadahnya,yakni paling murni ikhlas untuk
Allah Subhanahu wa Ta'ala dan yg paling cocok dgn sunnah."
Ini tidak bertentangan dgn tafsir ini,
Fudhail bin Iyadh berkata: “Amalan yang paling baik adalah yang paling ikhlas dan yang paling sesuai dengan sunnah.” (Iqadhul Himam al-muntaqa min Jami’il Ulum wal Hikam, Syaikh Salim ‘Ied al-Hilali, hal.35)
Orang yg paling baik amalannya adalah,orang orang yg paling banyak
mengingat kematian,karena paling banyak mengingat mati maka dia paling
baik untuk mempersiapkan dalam kematian tentunya adalah,mempersiapkan
amalan amalan sholeh.
Amalan amalan sholeh adalah,amalan yg murni untuk Allah tidak dicampuri dgn riya
tidak dicampuri syirik,dan yg paling cocok dgn ajaran Rasulullah
Shalallahu 'Alaihi wa salaam. itu lah yg di kata kan ahsanu 'amalaa.
Dan Amirul mukminin Umar Ibn khaththab radhiyallahu 'anhu,
Di antara Syi'ir Beliau yg mengingat kan kematian, dikatakan :
Tidak akan engkau lihat sesuatu apa pun yg akan kekal
Hanya Allah yg kekal
sedang kan harta dan anak anak akan dikubur,akan habis
akan mati
Sungguh tidak mencukupi hurmuz (perbendaharaan)
yakni penguasa penguasa besar dari raja raja romawi,tidak mencukupi bagi
mereka,tidak mencukupi kekayaan mereka untuk menghindari kematian
Dan bukan kah ke kekalan sudah di upaya kan oleh kaum Adh?,tetapi mereka tidak kekal
Mereka kaum Adh,mereka mengambil batu batu gunung meletak kan di wadi
membikin bangunan bangunan anti gempa yg tahan gempa, ternyata Allah
binasa kan mereka bukan dengan gempa
Allah binasa kan mereka dengan cara yg tidak di sangka sangka
Allah binasa kan mereka dgn suara lengkingan yg sangat tinggi yg
memutus kan urat urat jantung mereka,sehingga mereka jadi bangkai
dirumah rumah mereka
rumahnya masih utuh,tapi mereka jadi bangkai dirumah rumah mereka
Allah binasa kan mereka dgn cara yg tidak diduga duga
Dan Nabi Sulaiman Alaihis Salaam,ketika Allah tunduk kan untuknya angin,menguasai manusia dan menguasai jin jin,
bahkan bisa bicara dgn makhluk makhluk binatang
dan Allah tunduk kan padanya angin,sehingga perjalanan sejauh penuh
satu bulan bisa ditempuh hanya dgn perjalanan satu sore saja oleh Nabi
Sulaiman dgn memerintah kan angin
Raja mana yg menandingi kekuasaan Nabi Sulaiman?,ternyata apa yg terjadi ketika datang kematian?,Beliau tetap wafat
ternyata diantara kekuasaan datang kematian
Mana raja raja atau penguasa karena kekuasaannya karena hebatnya mana mereka?, Tidak tersisa kecuali tarkubur di tanah
suatu telaga kematian yg seluruh manusia pasti akan memasukinya dan itu tidak dusta,nyata haq,
maka kita akan memasukinya seperti orang orang tersebut.
Mereka telah memasukinya kita akan menyusulnya, antum lana farthun
kalian mendahului kami, wa inna insyaAllah bikum lahiqun kami insya
Allah akan menyusul kalian.
"Bukan kah kalimat ini yg di ucap kan ketika ber ziarah kubur?!"
Assalamu ‘alaikum ahlad diyari, minal mu’minina wal muslimin, antum lana farthun, wa inna insyaAllah bikum lahiqun
Assalamu ‘alaikum ahlad diyari, minal mu’minina wal muslimin,kami mengucap kan salam kepada ahli kubur yg muminin dan muminat
antum lana farthun,kalian mendahului kami
wa inna insyaAllah bikum lahiqun,kami insya Allah akan menyusul kalian.
kalimat ini di ucap kan dalam keadaan semestinya kita sadar bahwa kita
berikrar ketika itu kita akan mati seperti mereka,kita akan di kubur
seperti mereka,
antum lana farthun wa inna insyaAllah bikum lahiqun,kalian mendahului kami dan insya Allah kami menyusul kalian.
"Bukan kah kita sadar waktu ber ikrar ketika berziarah kubur?!"
- ini hikmah dalam ziarah kubur yg dianjurkan,yg sesuai dgn sunnah untuk mengingat kan kita kepada kematian.
INGATLAH KEMATIAN
ingat lah kematian yg akan menghancurkan
kelezatan dunia,dan persiapkan lah untuk
menghadapi tantangan tantangan akherat
orang yg mengingat mati tentunya pasti tahu
kalau sebentar lagi akan mati,
tentunya juga pasti akan mempersiap kan dgn
baik
kita sebentar lagi akan mati,kita sebentar lagi akan masuk ke alam lain,alam barzah.
kita akan menghadapi disana,apa apa yg di
berita kan qur'an dan sunnah
kita akan di tanya oleh Malaikat-Malaikat yg di tugas kan untuk menanyakan
MAN ROBBUKA?... MAN NABIYYUKA?.. MAA
DIINUKA?.. dan seterusnya...
Dan kita akan mengalami mengalami yg telah di beritahukan oleh
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa salaam,siapa siapa yg akan mendapat
keselamatan dari Allah,maka dia akan mendapatkan ke tentraman di
kuburnya,dan kuburnya seperti roudhoh min riyadil jannah seperti kebun
kebun surga
Tetapi sebaliknya...
orang orang yg dalam keadaan berdosa,dan
terancam dgn adzab kubur,maka kuburnya akan menjadi seperti hufroh min hufarin nar
kuburnya seperti blumbang blumbang di neraka
dan blumbang blumbang neraka itu akan berakhir ketika terjadi hari kiamat,
dan bukan utk berhenti,untuk kembali ke adzab yg lebih dahsyat dalam neraka
yakni berpindah dari adzab kubur berpindah ke adzab neraka.
Ikhwani fiddin a'azakumullah..
kemudian, Manusia Tidak Lepas Dari Dua Keadaan
kesempitan atau keluasan
kebahagiaan atau kesengsaraan,
kenikmatan atau mihnah ujian ujian
kita dalam keadaan memiliki kenikmatan
berbentuk harta,keluasan, kebahagiaan,semoga
kita mudah menginfak kan sodakohnya kepada fukoro wal masakin,dan mudah mengeluarkan hartanya di jalan Allah,
mudah mengeluarkan hartanya untuk Islam untuk Allah untuk Rasull-Nya untuk membela agama.
semoga kita menjadi orang yg karim gampang memberi,tidak bakhil tidak pelit
Demikian juga
kalau kita di timpa kesempitan kesengsaraan atau mihnah ujian ujian musibah.
kita juga harus ingat hidup didunia ini hanya
bersifat sementara
kita hanya sebentar didunia ini,apa yg dikumpul kan didunia yg dibawa
hanya kafan yg meliliti badan dan kapur barus yg dilumur kan ke badan
kalau kita tertimpa kesusahan atau musibah dan kita ingat bahwa kesusahan ini hanya bersifat sementara,
hikmahnya..
adalah akan menjadi ringan beban beratnya
dalam menghadapi kesusahan atau ujian ujian musibah
kita yakin kesengsaraan tidak akan terus menerus,kalau kita yakin
sebentar lagi kita akan meninggalkan dunia ini,pasti kita yakin juga
kalau mihnah atau ujian ujian didunia tidak akan terus menerus.
semoga kita tidak tertipu dgn dua keadaan
ini.. laya ghurur nakum
jangan lah kalian ghurur tertipu
jangan sampai kita tertipu dgn bagaimana
mereka bernikmat nikmat di dunia
Ikhwani fiddin a'azakumullah
Ada pula kisah.. pernah ada seorang yg sholeh yg menyerukan atau
mengingat kan kematian di waktu malam di gang gang di Madinah..
"Berangkat...berangkat...."
sampai suatu ketika suara itu tidak terdengar lagi. Maka penguasa
Madinah ketika itu bertanya tanya : "Mana orang yg biasa mengingat kan
kematian di waktu malam?."
di berita kan bahwa dia telah mati.
Maka penguasa tadi bersenandung dgn Syi'ir : "Dia terus gelisah dgn
kematian,dan terus mengingat ngingatnya.. sampai unta unta terduduk di
hadapan pintunya..
Maka ketika dia benar benar akan mati dalam keadaan betul betul sadar,dalam keadaan,dalam keadaan siap..
tidak pernah dia lalai kan kematian itu dgn angan angan yg terlalu panjang.."
- ini hanya sekedar pelajaran atau hikmah bagi kita, Hikmah dari
kejadian ini adalah bahwa orang yg selalu ingat mati ketika akan datang
kematian padanya dia sudah siap,bukan masalah menjerit jeritnya di waktu
malam tadi,sebab kalau dilakukan terus menerus menjadi kebiasaan khusus
perlu ada dalil, karena para Ulama menyatakan ke khawatirannya,jangan
sampai menjadi kebid'ahan kebid'ahan yg baru mukhdatsa.
Ikhwani fiddin a'azakumullah
pernah Yazid Ar Riqasyi seorang yg sholeh berkata pada dirinya sendiri :
celaka engkau wahai Yazid...
siapa yg sholat setelah kematian,siapa yg akan berpuasa setelah kematian,siapa
yg akan berupaya mencari ke ridhoan Allah
setelah kematian...
yakni..ke ridhoan Allah setelah kematian mu..
(kemudian beliau berkata)
wahai manusia mengapa engkau tidak menangisi dan meratapi di sisa hidup waktu mu sebelum datang kematian mu,
- ini lah ucapan yg tinggi dari seorang yg
sholeh, seorang yg bertaubat sampai melelehkan air mata,maka niscaya
dosa dosanya akan di ampuni oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
(dikata kan lagi)
kata beliau,
kenapa engkau tidak menangisi di sisa hidup kamu sebelum datang kematian
kematian yg mendatangi kalian,tanah yg
menjadi kasur kalian,dan cacing cacing yg
menjadi teman kalian
dan setelah itu pun masih menunggu yg lebih
mengerikan yg lebih besar...yaitu hari kiamat
Tidak kah engkau berfikir
Bagaimana keadaan mu nanti di kubur itu?..
apakah termasuk keadaan orang orang yg sholeh yg mendapat ketenangan
dan ketentraman dari Allah Subhanahu wa Ta'ala,sehingga waktu di
bangkit kan dari kuburnya dan terkejut
"siapa yg membangkit kan aku dari tidur ku?"
karena saking tenang dia di dalam kubur,
Atau menjadi sebaliknya
orang yg di adzab di dalam kuburnya sampai di bangkit kan dia mendapat
kesengsaraan di padang masyar,setelah masyar dia mendapat lagi dalam
neraka,terus menerus dalam keadaan sulit
siapa kamu termasuk yg pertama atau yg ke dua ?
temasuk yg bahagia atau sengsara ?
kenapa engkau tidak tangisi ketika hidup mu sebelum kematian
datang,memikir kan bagaimana apa yg akan terjadi pada dirimu nanti..
kemudian aku menangis
sampai terjatuh.
Dan Umar bin Abdul Aziz rahimahullah,
pernah mengumpulkan para Ulama
mengumpulkan para Ulama dan kemudian saling mengingat kematian,dan kematian akan hari kiamat dan tentang hari akherat,
sampai mereka sama sama menangis,
sehingga mereka pun menangis semuanya seakan akan ditengah tengah mereka ada jenazah.
wa Qola Asbath rahimahullah, berkata Asbath : di cerita kan kepada Nabi
ada seorang laki laki yg sangat baik,di ceritakan kebaikan kebaikannya
laki laki tersebut dihadapan Nabi Shalallahu 'Alaihi wa salaam oleh para
Shahabat
kemudian Rasulullah berbicara : kaifa dzikrul maut
"bagaimana dia dalam mengingat kematian?," para Shahabat diam tidak ada
yg menjawab
kemudian Rasulullah berkata lagi : "dia tidak seperti yg kalian bicarakan."
Ikhwani fiddin a'azakumullah,
Cukuplah kematian itu sebagai pelunak hati,yakni yg mampu melelehkan air mata di mata mata kita
dan cukup lah kematian itu sebagai cambuk,sebagai cambuk yg keras agar
kita semangat beribadah di hidup kita yg entah tinggal sisa berapa
lama,yg entah tinggal sisa berapa tahun atau berapa hari lagi,kita tidak
tahu.
Jangan melihat tanggal,
"Ooo....umur saya baru 40,umur saya baru 30,masih lama kematian saya."
kata siapa orang mati itu harus umur 60? kata siapa orang mati harus umur 70?
atau...
"Saya kan sehat,mana mungkin datang kematian?." kata siapa orang mati harus sakit?
Dikatakan oleh Imam Al Qurthubi rahimahullah, bahwasanya umat telah sepakat,yg namanya kematian itu
tidak ada waktu tertentu
tidak ada zaman tertentu,dan
tidak ada penyakit tertentu
"Waaah....ini terkena penyakit kanker, ini sebentar lagi mati.."
nyatanya dia hidup sekian tahun,yg sehat wal afiat tiba tiba besok
kecelakaan dan mati, mungkin tidak mungkin?, Wallahi sungguh mungkin,Demi
Allah yg namanya kematian tidak ada penyakit tertentu.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
Kullu nafsin dzaa-iqatul maut "setiap yg ber jiwa pasti merasa kan kematian."
perlu kita ingat di dalam kematian pahit untuk dirasa kan,karena di dalam kematian ada sakarot,sangat sakit
karena di dalam al-maut ada sakarot !
Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata,
“Ad-Daqqaq berkata :
siapa yg banyak mengingat kematian akan mendapat faedah tiga perkara
Faedah Pertama,dia akan segera bertaubat (tidak menunda taubat).
Faedah ke Dua, mempunyai Qana'ah (kecukupan) dalam hatinya,merasa tercukupi rizki yg telah Allah berikan.
Faedah yg ke Tiga,dia akan semangat dalam beribadah.
sedangkan orang yg melalaikan kematian,juga akan mendapat tiga perkara
Yg Pertama,dia menunda nunda taubat,nanti saya akan taubat,nanti dan nanti,karena dia melupakan kematian.
Yg ke Dua, kebalikannya Qana'ah,tidak pernah ridho dgn apa yg telah
Allah berikan, tidak pernah cukup,dikasih segini "ko cuma segini,harusnya
kan sekian dan sekian.." dikasih satu masih kurang,ditambah juga masih
kurang tidak pernah merasa cukup.
Yg ke Tiga,bermalas malasan untuk beribadah.
"saya kan masih muda,nanti kalau sudah tua saya akan beribadah secara
rajin,saya akan begini,saya akan begini." karena melalaikan kematian
jadi males malesan beribadah,yg masih sibuk di kantornya nanti nunggu
kalau sudah keluar,yg masih menjabat nanti nunggu kalau sudah
pensiun,semuanya di tunda,padahal kematian akan datang menjemput.
Ikhwani fiddin a'azakumullah, semoga kita menjadi orang yg dzikrul al maut orang yg ingat kematian. Wallahu ta'ala a'lam
Subhanakallaahuma wabihamdika, asyhadu anla illaaha illa anta astaghfiruka wa attubu illaik
Faedah dari Al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed hafidzahullahu ta'ala,
pembahasan Kitab At Tazkirah bi Ahwalil Mauta wa Umuril Akhirah
(Peringatan tentang kondisi orang-orang yg mati dan keadaan akhirat),
bab : Dzikrul maut wal isti'dad lahu (mengingat mati dan menyiapkan diri
untuknya)
Top
0 komentar:
Posting Komentar